Sabtu, 03 Agustus 2013

(for me) Doctor is a extraordinary human

Sabtu, 3 Agustus 2013
Sepulang dari sholat subuh, Baba Hong ngajak untuk jemput kakak perempuanku yang pulang ke Jogja. Jadwal kedatangan pukul 05.30. Karena dirasa jalanan masih sepi, Babab Hong mengijinkan aku untuk menyetir. Awalnya semua baik-baik saja, sampai berhenti di lampu merah Monjali.

Itu kenapa kok orang-orang pada rame ya?
. Sambil nenggok dengan malas aku menjawab,
mungkin anak-anak pun
.

Tiba-tiba ada bapak-bapak mengetuk kaca mobil, si Bapak tanpa babibu langsung nanya....
Mbak, bisa tolong antarkan orang ke rumah sakit? Ini ada kecelakaan
. Hal pertama yang terfikirkan adalah, mampus ini gimana. Frezee. Nyadar aku kebingungan, Baba Hong langsung jawab,
Iya,tentu aja. Silahkan, pak.
.
Mobil langsung diputer. Sementara orang-orang pada berusaha ngangkat si-mbak yang tergeletak dijalan aku cuma bisa dimobil. Nunggu sambil dzikir, berdoa supaya si-mbak gak parah dan bisa ketolong.

Pak, ini gimana? Kakinya kaku, gak bisa dilipat. Gak cukup ini! Gimana ini?
kata seorang bapak yang tengah kebingungan dikursi belakang. Aku yang punya pengetahuan medis nol tambah bingung. Setauku, kaku itu artinya udah gak ada. Akhirnya aku neggok ke jok belakang dan ngeliat tangan si-mbak bergoyang-goyang. Sakit.

Mas ini gimana? Masnya kan dokter, ini saya gatau masalah gini
kata bapak-bapak yg ada di jok belakang tadi.
Tiba-tiba ada seorang cowok Cina berkacamata masuk dan dengan cekatan langsung melipat kaki si-mbak. "Ini harus segala dibawa ke Rumah Sakit pak! Harus cepet ini!".

Iya bener. Bener banget.
Lalu Baba Hong kembali masuk mobil, siap nganterin.
Ini tolong ada yg ngawal. Saya harus jemput anak saya soalnya
sahut Baba Hong kepada salah satu polisi yg kebetulan temen Baba.
Iya, pak. Nanti saya kawal dari belakang
.

Gak tega denger si-mbak yg kesakitan aku langsung nyuruh Babab Hong buat langsung ke Rumah Sakit. Peduli setan kek ada yg ngawal atau enggak. Ini nyawa orang. Akhirnya kita pun lagsung ke Rumah Sakit terdekat, Sardjito tanpa ada yg ngawal.
Jalan menuju rumah sakit yang rada menurun dan beberapa ada polisi tidur akhirnya membuat si-mbak muntah. Der! Aku langsung kepikiran kalo yg dimuntahin adalah darah. Rasanya udah gak karuan. Khawatir, deg-degan, dan rasanya pengen narik Rumah Sakit lebih deket.

Sesampainya di Emergency, aku langsung lari dan buka pintu-nya. Di pintu papasan sama mas-mas pake baju pns yg kayaknya mau pulang.
Kenapa, mbak?
Ituu, saya bawa orang kecelakaan. Tolong itu toloooong!
Kecelakaan? Eh tolong ini ada yg kecelakaan!
teriaknya kearah beberapa dokter yang sedang berdiri menonton tv. Yang ada dalam bayanganku adalaha mereka langsung lari ngambil bed beserta perawatnya. TAPI ternyata.........mereka balik nonton TV lagi, beberapa cuma ngeliat ke arahku tak acuh.
Fuck! How could that be? Ada pasien yang kesakitan di dalam mobil mereka malah nonton tv? Ha! Human?

Selang beberapa menit ada perawat keluar, dengan males-malesan dia nanya,
mana yg kecelakaan?
Dimobil!
Kemudian dia masuk lagi,gatau ngapain. Dan para dokter yg terhormat itu tetep aja nonton tv.

Perawat itu keluar lagi bawa perawat satu lagi. Make saputangan dulu, ngebersihin bednya dulu, MASANG SPREI dulu dan baru keluar buat mbopong si-mbak yang gatau masih sadar atau enggak.
Saat udah ditaro ke bed, mau masuk ke ruangan ada dokter muda keluar buat ngeliat. Kirain mau segera ngecheck, tapi yg terjadi adalah dia malah berdiri dengan muka jijik ngeliat si pasien. Ya Tuhan, kaget aku ngeliat muka sang dokter itu.
Bagaimana bisa? Okay memang ada muntahan dikerudung si-mbak yang sempet mau membuat asam lambungku naik. Tapi gak mungkin aku muntah, ini situasi yg bisa dibuat muntah.
Tapi diaseorang dokter kan? Maksudku disini dia dokter manusia yang harusnya bisa bersikap layaknya dokter. Mungkin memang masih co-As. Tapi menurutku, tetep gak masuk akal ajasih.

Yang masih aku sesalin dari kejadian tadi pagi adalah pelayanan Emergency yang lemot setengah mati, dan sikap para dokternya.
Sakit hati? Udah pasti.
Karena buat aku, dokter bukan hanyah profesi yg menghasilkan mesin pencetak uang tapi juga seseorang yg sangat luar biasa. Mereka adalah manusia-manusia yang menanggung amanah besar dan akan dipertanggun-jawabkan kelak.

Sabtu, 26 Januari 2013

Pretty Sunday

Hari Minggu, hari libur, hari surga. Hari dimana bisa sepuasnya tidur, tanpa harus dipusingkan dengan PM, sekolah, dan segala hal yang ada di hari biasa. Kegiatan di grade terakhir seakan membuat saya apatis dengan keadaan rumah, lingkungan sekitar rumah dan terlebih lagi kamar. Di hari sekolah berangkat jam 06.00 dari rumah adalah suatu kewajiban. Sekolah selesai, terkadang ada jadwal les dan belum lagi beberapa tugas yang (masih) numpuk. Makanya, beberapa hari Minggu sebelumnya saya menghabiskannya dengan bangun siang dan malas-malasan.
Tapi Minggu kali ini saya buat berbeda. Saya rasa saya jenuh dengan kenikmatan yang ditawarkan oleh kebiasaan "lazy sunday". Maka kali ini saya putuskan untuk bangun pagi.
Bangun pagi, membereskan kamar, membersihkan rumah, me-refill botol-botol sabun, mencoba mencuci (yang akhirnya menyebabkan banjir karena selang lupa dikeluarkan), bercerita dengan momster, dan duduk dibawah sinar matahari pagi walaupun bercampur gerimis. I feel more alive. Seperti kembali menemukan saya yang hilang.
Dan saat hari menjelang siang, saya keluar hanya untuk melihat langit. Bersih dan biru. Dari itu semua, saya jadi mengerti bahwa ada 1 hal yang sering saya lupakan..bersyukur. Di hari biasa, saya sering mengeluh tentang panasnya kelas, padatnya jadwal di sekolah, guru yang membosankan, tentang nilai-nilai, ataupun tentang ujian tulis masuk Universitas.
Harusnya saya harus bisa lebih menyadari kebaikan Tuhan yang sudah saya dapatkan. Saya punya keluarga, rumah yang nyaman, teman dan sahabat yang selalu dapat meredakan stress, sekolah dengan fasilitas yang mencukupi, dan segala kemudahan yang bisa saya dapatkan selama ini. Ah, what a beautiful sunday!

Rabu, 26 Desember 2012

Get over it already!

Pernah gak ngrasa kecewa pada dunia? Ya maksudnya disini adalah ketika kamu udah berusaha untuk lebih baik, mencoba membuang hal-hal yang negatif tapi ternyata pada akhirnya gak ada perbedaannya sama sekali. Malah semakin buruk.

Tuhan selalu berjanji bahwa semua yang Dia beri adalah sesuatu yang selalu terbaik dan dengan maksud yang sangat baik juga tentunnya. Yeah, everything happens for a verry good reason, I always believe in Him. Tapi boleh gak merasa sesuatu hal gak seharusnya berjalan seperti yang sudah terjadi dan kemudian merasa Tuhan mengingkari janji-Nya walau cuma 1 detik? Mungkin muenurut Momster enggak. "Karena Allah sudah merencanakannya dengan sangat sempurna, yang bakal disadari suatu saat nanti, dek"

Saat ini, perasaan yang ada adalah kecewa dan tentunnya belum siap untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya. Perasaan yang aneh...semakin dicoba untuk selalu ikhas tapi perasaan "ini itu gak adil, beneran gak adil! For the shake of Channel!" juga muncul.

Liburan kali ini bukan hanya buat segudang agenda sama keluarga ataupun setumpuk buku, tapi juga untuk lebih menginstropeksi diri atas apa yang udah kejadian.... 1 hal yang pasti adalah, apapun yang terjadi dalam hidup itu adalah rencana Tuhan dan (jika) kita percaya, happily ever after did exist.

Someday we'll know




Sabtu, 15 Desember 2012

We R Never Ever Ever Ever Forever Getting Back Together

Ini adalah hal yang paling di benci di seluruh hal yang terjadi di dalam hidup seorang manusia. Move on. Bukan nangis-nangisnya, bukan curhat di tengah malam sama sahabat buat ngomong kalo kangen orang, dan bukan tentang sedih 3 hari gak berujung. Tapi KARENA Move on itu berarti merasa kehilangan rasa (mati rasa). Mungkin masih beruntung kalau mati-nya rasa itu cuma harapannya. Tapi kalo seorang-orangnya gimana? Maksudnya disini adalah bahwa kamu berfikir "dan demi tuhan...dulu segitunya sih?" "Ihhhhhh ilfeel banget. Kok bisa sih?"
Percayalah, itu perasaan yeng sangat tidak nyaman. Tapi baiknya adalah hidupmu telah kembali ke jalan yang benar dan Tuhan sebenernya lagi menuntun kamu menuju jalan cahaya. Amin.

My Alter Ego

Have you ever, when you're emotions you feel to be someone else? Or when you're over the moon, you did something that didn't suit on your daily life? Yeah,sometimes I did. And I called it my alter ego.
Garin bagi momster adalah seorang anak kecil abadi yang selalu excited saat bertemu dengan hal-hal berbau anak kecil, manja, ngambek karena hal kecil. Begitu juga untuk Baba Hong.
Namun Garin, bagi sebagian orang adalah seseorang yang jutek, sok tau, galak, dan suka bertingkah sesuka hatinya sendiri. Sedangkan Garin bagi dia adalah seseorang yang selalu memikirkan masalah-masalah kecil dan dibuatnya menjadi masalah yang besar. Namun dia tau, bahwa hanya dia yang bisa membuatnya melupakan masalah-masalah itu.
When my sensitivity level 9,9 out of 10 I can become a monster. A terrible monster.
I don't know who the real of Garin at this time. I just believe that some people have their alter ego. So, the question is do you have the alter ego?

Selasa, 14 Agustus 2012

Sore

Aku suka sore. Saat dimana cahaya matahari menjadi cantik kekuningan dan angin yang bertiup dengan lembut. Tidak terdapat alasan khusus untukku meyukai sore. Hal itu terjadi tanpa bisa disadari......sama seperti dengan matahari pribadiku.

Aku percaya setiap orang mempunyai matahri pribadinya, begitu pula denganku. Selain momster, dia salah lainnya orang yang bisa menciptakan sore di siang hari. Dia selalu ada bahkan ketika aku tidak ingin menikmati sore. Dan aku selalu suka kata-kata sederhananya yang selalu berhasil meyakinkanku.

Aku gak pernah bisa mengatakan bahwa dia adalah yang paling istimewa diantara semua hal disekelilingku , tapi dia adalah salah satu yang terbaik.

Jumat, 18 Mei 2012

Saya, kamu, dan waktu.

Aku merindukan saat dimana kita tertawa dan bercerita tentang apapun tanpa direpotkan oleh berbagai hal. Dan waktu yang telah berlalu, takkan pernah bisa terulang, aku telah belajar akan hal itu.

kangen aku pada dirimu

tiada akan dapat terobati