Sabtu, 17 Desember 2011

Mantel Warna-Warni dan Si Bule

16 Desember
Jumat ini kelasku main bersama ke Kaliurang bersama si Bule Gila,Sayle.Seperti biasa,kami selalu mengambil foto melebihi orang normal.Sayle yang menjadi objek untuk foto bersama mulai mengeluh
“Too much photo” katanya sambil mengambil posisi foto.

Kesalahan adalah mengajak bule untuk mendaki.Dia sangat suka berjalan -.- Sayle sangat bersemangat ketika mendaki ke Kali Kuning.Sedangkan aku? Duduk dan beristirahat.
Ketika tiba waktunya untuk jumatan,Sayle tinggal bersama anak-anak cewek.Ngerasa gak enak,hanya aku dan Razre yg mengajak ngobrol.Saat itu sedang mulai hujan saat Sayle gak berhenti motret gunung Merapi.

“Sayle ! Let's go there ! It’s raining” kataku sambil menutupi kepala dengan kemeja Alpret
“Hahaha Why? Are you afraid with the rain?”
“Um...Cause....Ummm....Rain ruin my hair!”
“Hahahahahaha” *ketawa ngejek*
“Hahaha Kidding! I love Rain...Yeah I love rain !” buru-buru tarik kemeja itu seraya meretangkan tangan.
“I don’t understand why Indonesian people afraid with the Rain ! Come on...It’s just water”
“........”

Dan dia tetap hujan-hujanan.

*************

Pas perjalanan pulang,hujan bener-bener jadi badai.Kami berteduh dibawah rumah orang yang tidak dikenal.Karena Sayle jam 2 ada acara sama student exchange lainnya di Kricak dia pulang duluan dianter Wildan,sang housefam.Dia tetep gak pake mantel,hanya pakai jaketnya Wildan.Dan sumpah....Gantengnya kabangetan ! Seriously.
Akhirnya mereka pulang dan kami masih menunggu.Menunggu Sarwo untuk membelikan kami mantel plastik warna-warni.Sambil menunggu kami pun bernyanyi....

Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku..hingga membuat kau percaya. Akan ku berikan seutuhnya rasa cintaku,rasa cinta yang tulus dari dasar lubuk hatiku~

Dan Sarwo datang dengan membawa mantel plastik 5rb berwarna-warni.

Rabu, 14 Desember 2011

Ini Hari Apa,Ha?

Ini Hari Apa?
14 Desember
Aku bangun pukul 06.30 dengan perasaan penuh syukur dan riang karena hari ini ke sekolah hanya mengumpulkan KTI.Semua berjalan dengan sempurna hingga aku dan alpret membicarakan jaketnya ijul yang hilang dikelas tempo hari.
“haha pasti balik deh kalo ilang”
“serius pret? Kalo hatiku gimana? Ilang nih”
“Hah hatimu? Buang aja ke tong sampah”
Refleks aku lari ngejar Alpret yang saat itu sedang berdiri dideket pintu,sedangkan aku lagi berdiri di mejaku.Tanpa aku sadar,si Wildan yang sakit jiwa itu njeggal kakiku.Aku jatuh terjerembab dan pinggangku kena piggiran tangga dibawah papan tulis dan rokku terbuka hingga sepaha.Semua isi kelas ketawa termasuk si Sayle,bule gila dari Australia yg lagi pertukaran pelajar.Gobloknya aku malah ikutan ketawa.Setelah itu kita semua berjalan menuju labas dan aku sambil mengusap pinggang.
Tanpa babibu,Ogre dan Wildan nyuruh buat ikutan classmetting basket padahal gak ada pemberitahuan buat bawa baju OR.Akhirnya Alpret dan Ogrelah yang nyariin anak2 cewek celana OR kelas lain.Kita basket penuh kepasrahan dan kegayengan karena kalau kita kalah kita gak bakal main lagi kamisnya,dan itu artinya kita bakal bisa main sama si Bule Gila hari kamisnya.
Semua tau Basket dengan sepatu hak dan kuku panjang adalah pilihan yang buruk.Ketika pulang kutemukan 2 kelingking di kedua kakiku lecet,dan jari manis tangan terkilir.Belum lagi ketika duduk dan menonton film di laptop pingangku sakit sekale.Well,ternyata ampe memar.Sialan si Wildan !
Finnaly,ditambah bakal jerawat di bawah bibir...malam ini terasa menyakitkan.Oya,have fun sebelasipatujuh dan Sayle yg lagi di AlKid malam ini :3

Selasa, 13 Desember 2011

Justify

Ditengah-tengah
Rasanya kayak kejepit.
Antara kayak masuk dan keluar.Keadaan kejepit kayak gini bener-bener bikin mental kayak pecundang.Mungkin, you-know-how with somebody else now.I don’t know.And what bout me?
Ketika melewati tanggal 5 untuk yang ke tiga kalinya di bulan Desember ini,rasa kejepit itu mulai menghilang.Karena nyatanya toh aku masih punya mereka,dan aku bahagia.Ketika semua berjalan tanpa ada pembatas,tanpa ada yang di khawatirkan bukankah itu hal yang baik?
Dan rasa syukur itu ketika momster sudah mengerti keadaan yang sebenarnya tanpa harus dijelaskan lebih detail.Semua ini terjadi karena sebuah alasan.What we need sometimes just something that should we throw away.

Setelah Mid

Di Ipa Tujuh ini aku dan Vindy punya teman sepermainan bernama Dayat,Angga,dan juga Alpret.Gak ngerti juga kenapa kita jadi sering nyampur gini,padahal karakter kami masing-masing jauh berbeda yah kecuali dengan alpret.Mungkin benar,berbeda itu adalah dasar persatuan.
Kami duduk di barisan meja dekat pintu.Aku dan Vindy duduk di baris nomor 1,dibelakang Dayat dan Angga dan setelah itu Alpret dengan Boim.
Kami sering berkumpul bersama.Yah untuk mengerjakan soal,mem-bully Guru atau Angga,atau hanya sekedar untuk bercerita.
Bos kami adalah Angga....yah Angga yang ukurannya sangat polos bagi remaja SMA kebanyakan.Itulah yang menjadikan kami membully Angga dan menjadikan Angga kepala Suku kami.Tunggu saja,akan ada halaman lain untuk membahas Angga Dewanta ini.
Hari itu hari Selasa,hari ketika Ipa 7 tercinta sedang melaksanakan remidi mtk ketika bu Dewi berbicara “ibu perlihatkan nilai mtk kalian ya...ibu panggil maju 5 orang urut absen”.Dan kami pun maju perlahan-lahan.
“aseeem aku elek”
“aku elek banget”
“Ya Allah pengen nggantung”
“Pie iki?”
“AAA YA Allah eh...”
Yaah itu kata-kata kami setelah maju.Dan kami pun berkumpul tanpa sadar.Kami mengeluh dan sadar bahwa ini semua kesalahan kami sendiri sehingga mendapatkan nilai seperti no absen.Tertekan oleh nilai mtk,aku putuskan membuat perjanjian....

“Serius habis pembagian MID ! Gak ada lagi maen kartu saat guru nerangin,nge-buly guru,menunda-nunda tugas"





Aku udah (berniat) Move on !

Move on.
Aku mau move on.Aku butuh move on.Iya,move on dari kamu...
Aku capek terus berada di tempat yang sama.Berdiri menunggu...Lebih dari setahun...Ini terlalu lama,terlalu lama untuk semua kisah yang bahkan gak punya judul.

MY 17

Yeeaaaaay...akhirnya 10 september menghampiriku untuk ke-17 kalinya.Umur yang dimana orang bilang sudah cukup dewasa (wanita dewasa? :o)
Pagi hari terbangun aku ucapkan syukur yang tidak terhingga kepada Allah,dan turun untuk bersiap berangkat sekolah tentunya.Keluargaku merasa hari itu hari biasa,iya mereka bersikap biasa..nothing special.eerrrr
Smartphone-ku tak henti berbunyi karena ucapan ulang tahun dan doa yang mereka kirimkan untukku.Bahagia karena tentunya banyak yang masih peduli sama aku.Salah atau enggak,aku masih menanti setidaknya satu pesan ucapan selamat ulang tahun dan semacamnya dari matahari pribadi-ku...Tapi yaaa,well kenyataan memang pahit bukan?
Hari itu berjalan seperti biasa...Masih ada 13L,masih ada teman-teman yang sangat peduli sama aku.Mereka berada disekililingku.Mereka masih memberikan ucapan untukku.Mereka masih tertawa karena aku berumur sangat senja dibandingkan mereka.Tapi saat bel pulang,pertahanannku jebol ketika melihatnya berjalan menuju parkiran sekolah.Dia pulang.Dia pulang seolah tidak ada yang menunggunya untuk melakukan sesuatu.Gak usah ditebak,aku nangis di pundak Indry dan Ardha..Tapi seperti yang Indry katakan “Ini hari ulang tahunmu,Rin...Tolong jangan nangis dihari ini ! Kamu boleh nangis lagi besok,boleh galau lagi juga...Tapi enggak dengan hari ini..Aku gak mau kamu sedih di hari yang harusnya kamu bahagia” Aku pun pulang dengan perasaan yang lebih tertata.
Pulang keadaan rumah sepi...Gak ada orang seperti biasa.Setengah kecewa aku tidur.Aku bangun ketika adzan magrib mulai mengalun lembut lewat toa masjid.Diruang makan aku menemukan ibu mengobrol dengan pacar kakak.Dengan polos aku bertanya “Ibu...kuenya...manaaaaa?” “Hahaha kuenya?Gak beli kue kok” sahut kakakku.
Dongkol,aku beralih ke warung.Disana aku menemukan abang-ku duduk.”Ndut ! Roti !!!!” rengekku.”udaaah..di mobil noh”.Tepat setelah itu aku dipanggil babe.Ku acuhkan karna males.Aku datang ketika panggilan ke 3.Pas jalan ke arah ruang tamu kok gelap ya? Tiba-tiba......
“HAPPY BIRTHDAAAY !!! SELAMAT ULANGTAHUN GARIN !! “
Well..peluk cium dan doa langsung datang dari mereka.

Then..Dinner as the dessert ;)